Posyandu Untuk Semua
Posyandu Untuk Semua
Jika mendengar kata posyandu, apa yang muncul di benak teman teman semua? Balita, imunisasi, bubur kacang hijau?
Ya nggak salah sih kalau itu yang trebayang, sebab bertahun tahun memang itu yang kita temui ketika datang ke posyandu. Sekelompok balita yang menangis riuh saat ditimbang dan diimunisasi lalu pulang membawa seplastik kecil bubur kacang hijau yang disebut makanan tambahan.
Kini di era transformasi layanan digital, teman teman akan menemukan posyandu dengan wajah yang berebda. Posyandu dengan layanan yang lengkap untuk semua umur mulai dari bayi, balita, usia sekolah, remaja, dewasa bahkan lansia. Pelayanan tetap diberikan oleh tenaga kesehatan dan kader terlatih. Untuk bisa memberikan layanan semua kelompok umur kader dituntut memiliki 25 ketrampilan dasar, keren nggak tuh.
Ketrampilan tersebut meliputi manajemen posyandu, ketrampilan skrinning kesehatan, ketrampilan penimbanag dan pencatatan serta ketrampilan untuk memberikan penyuluhan.
Lalu apakah semua pelayanan itu dijadikan satu dalam satu hari? Pelayanan sangat opsional tergantung kesepekata masyarakat. Apakah mau dijadikan satu hari atau berbeda hari agar tidak riuh. Pada prinsipnya, kapanpun hari pelayanannya, semua kelompok umur mendapatkan pelayanan dengan standar yang sama.
Transformasi layanan posyandu ini dilakukan agar masyarakat dimudahkan dalam mendapatkan kases layanan kesehatan dasar, jika memang perlu pemeriksaan lanjut maka pasien akan di rujuk ke Pustu atau Puskesmas.
Nah, bagaiamana menurut teman teman semua, apakah transformasi layanan ini memudahkan kita semua? Silahkan tulis pendapat teman teman ya..