Makanlah Maka Tak Macet
Makanlah Maka Tak Macet
Makanlah maka tak macet. Lha, apa hubungannya makan dan kemacetan. Selama ini jargon yang sering kita dengar Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Baru kali ini kata makan disandingkan dengan kata macet. Apanya sih yang macet? Pencernaan?
Bisa jadi pencernaan kita macet gara gara salah makan. Makanan yang kurang serat memang akan mengganggu pencernaan. Tapi ada hal lain yang juga penting kita simak.
Makanan yang kita makan semestinya mengandung beraneka ragam zat. Ada karbohidrat sebagai sumber tenaga, protein sebagai pembentuk sel sel, ada sayur dan buah yang berfungsi mengatur dan mendistribusikan zat zat makanan. Nah jika kita amati, cara kerja makanan dalam tubuh itu ibarat sistem transportasi di jalan raya. Protein membangun sel sel ibarat jalan raya. Karbohidrat sebagai sumber tenaga ibarat bahan bakar kendaraan yang akan mendistribusikan. Sayur dan buah yang kaya akan vitamin dan mineral kita umpamakan sebagai kendaraan kendaraan yang akan mendistribusikan zat zat tersebut.
Bahan bakar, kendaraan, jalanan semua adalah paket komplit agar perjalanan lancar. Jika salah satu komponen tidak terpenuhi maka perjalanan akan terhambat.
Begitupula sistem transpor makanan dalam tubuh kita. Jika salah satu zat tidak tepat prosinya maka akan menghambat transpor zat gizi ke seluruh tubuh.
Berikut adalah komposisi yang tepat untuk setiap kelompok umur. Untuk anak anak dan remaja dalam masa pertumbuhan maka porsi protein lebih banyak dari karbohidrat, sayur dan buah. Sebab anak anak butuh protein untuk membangun sel sel mereka.
Sedangkan untuk usia dewasa dan lansia, porsi sayur dan buah lebih banyak dibandingkan protein dan karbohidrat hal ini dikarenakan, vitamin, mineral serta serat dibutuhkan untuk metabolisme tubuh.
Nah, jadi yuk mari kita urai kemacetan dalam tubuh kita.